TIPS PANDUAN BURUNG LOVE BIRD
> Burung Love Bird pada awalnya burung hiasan yang oleh sebagian orang dijadikan simbol dalam kerukunan berpasangan. Seiring dengan pesatnya trend dunia burung berkicau, burung Love Bird banyak dijadikan sebagai burung master dan burung lomba oleh Kicaumania di Tanah Air.
- Mudah beradaptasi, burung Love Bird sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
- Tukang teriak dan petarung. Apabila mendengar suara burung Love Bird lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
- Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Variasi pakan yang kurang tepat, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Love Bird lain dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
- Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
- Tidak mudah stress. Burung jenis ini sudah ratusan tahun ditangkarkan oleh manusia.
- Menyenangi lingkungan yang sejuk. Burung Love Bird sangat menyenangi suhu yang sejuk.
- Burung Koloni dan berkelompok. Sebaiknya peliharalah beberapa ekor burung Love Bird dalam satu rumah. Karena apabila burung ini sendirian, maka lama kelamaan burung Love Bird akan menjadi stress.
(CIRI-CIRI BURUNG LOVE BIRD YANG BAIK DARI KATURANGGAN)
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
- Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek. Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
- Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat gacor.
MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG LOVE BIRD
- Bijian Mix. Kita dapat memberikan biji-bijian yang telah dicampur yang banyak dijual dipasaran sebagai pakan utamanya.
- Sayuran segar. Burung Love Bird sangat menggemari sayuran dan buah segar seperti: Apel, Pir, Anggur, Kangkung, Sawi Putih, Jagung Muda dan sayuran lainnya.
- Asinan. Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, burung ini membutuhkan asupan kalsium tambahan. Dapat diberikan tulang sotong untuk melengkapi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan.
PERAWATAN DAN STELAN HARIAN BURUNG LOVE BIRD
- Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
- Berikan Sayuran segar atau Buah.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 30-60 menit/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung dikelompokkan agar dapat melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung Love Bird lain.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
- Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran segar.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
- Variasi pemberian sayuran dan buah segar dan Extra Fooding kunci keberhasilan dalam perawatan burung Love Bird.
- Asinan harus selalu tersedia didalam sangkar.
- Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
- Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore.
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 15 menit/hari saja.
- Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama.
- Perbanyak pemberian Sayuran segar dan Extra Fooding.
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja.
- Lamanya penjemuran ditambah menjadi 60 menit/hari.
- H-3 sebelum lomba, tambahkan bijian Extra Fooding pada campuran pakan bijiannya.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 20 menit saja.
- 1 Jam sebelum di gantang lomba, berikan Kangkung segar.
- Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Love Bird lain.
- Perawatan dan Stelan pakan dikembalikan ke Stelan Harian.
- Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
- Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari.
- Pemberian porsi pakan tambahan diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Tambahkan biji-bijian bunga Matahari, Biji Kacang Hijau, biji Fumayin dan variasikan pemberian sayuran segar dan buah.
- Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
- Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.
- Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung andalan kita. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar.
- Mengikuti Trend Lagu yang ada. Misalnya tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu yang ngeroll.
- Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi kita harus bisa memilih suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.
Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top form pun juga dapat dilakukan pemasteran.
Description
Lovebirds are 13 to 17 centimeters in length and from 40 to 60 grams in weight. They are among the smallest parrots, characterized by a stocky build, a short blunt tail, and a relatively large, sharp beak. Wildtype lovebirds are mostly green with a variety of colors on their upper body, depending on the species. The Fischer’s Lovebird, Black-cheeked Lovebird, and the Masked Lovebird have a prominent white ring around their eyes. The Abyssinian Lovebird, the Madagascar Lovebird, and the Red-faced Lovebird are sexually dimorphic. Many colour mutant varieties have been produced by selective breeding of the species that are popular in aviculture.[2]
Taxonomy
Phylogeny of the genus Agapornis based on molecular evidence.[3] The species with the red line is currently unplaced in the phylogeny, but does belong to this genus.
The lovebird genus comprises nine species of which five are monotypic and four are divided into subspecies.[2] Eight of them are native in the mainland of Africa and the Madagascar Lovebird is native to Madagascar. In the wild the different species are separated geographically.
Traditionally, lovebirds are divided in 3 groups:
- 1. the sexually dimorphic species: Madagascar, Abyssinian, and Red-headed Lovebird
- 2. the intermediate species: Peach-faced Lovebird
- 3. the white-eye-ringed species: Masked , Fischer’s, Lilian’s, and Black-cheeked Lovebirds
However, this division is not fully supported by phylogenetic studies, as the species of the dimorphic group are not grouped together in a single clade.
Species and subspecies:[4]
- Rosy-faced Lovebird, Agapornis roseicollis, (Vieillot, 1818) — or Peach-faced Lovebird
- Agapornis roseicollis catumbella, B.P. Hall, 1952
- Agapornis roseicollis roseicollis, (Vieillot 1818)
- Yellow-collared Lovebird, Agapornis personatus, Reichenow, 1887 — or Masked Lovebird
- Fischer’s Lovebird, Agapornis fischeri, Reichenow, 1887
- Lilian’s Lovebird, Agapornis lilianae, Shelley, 1894 — or Nyasa Lovebird
- Black-cheeked Lovebird, Agapornis nigrigenis, W.L. Sclater, 1906
- Grey-headed Lovebird, Agapornis canus, (Gmelin, 1788) — or Madagascar Lovebird
- Agapornis canus ablectaneus, Bangs, 1918
- Agapornis canus canus, (Gmelin, 1788)
- Black-winged Lovebird, Agapornis taranta, (Stanley, 1814) — or Abyssinian Lovebird
- Red-headed Lovebird, Agapornis pullarius, (Linnaeus, 1758) — or Red-faced Lovebird
- Agapornis pullarius pullarius, (Linnaeus, 1758)
- Agapornis pullarius ugandae, Neumann, 1908
- Black-collared Lovebird, Agapornis swindernianus, (Kuhl, 1820) — or Swindern’s Lovebird
- Agapornis swindernianus emini, Neumann, 1908
- Agapornis swindernianus swindernianus, (Kuhl, 1820)
- Agapornis swindernianus zenkeri, Reichenow, 1895 Species